5:52 AM
oyi@blogspot.com
Diantara pasien pengidap penyakit jantung, pasien yang memiliki masalah disfungsi ereksi ternyata berpotensi lebih cepat meninggal. Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Michael Bohm dari Universitas Sarland, Jerman. Penelitian yang dilakukan oleh anggota tim Dr Bohm terhadap 1.419 pria di 13 negara yang turut berpartisipasi dalam sejumlah program studinya, mengenai perawatan terhadap penderita sakit jantung, tim melakukan analisis dengan mengajukan pertanyaan, apakah mereka mengalami disfungsi ereksi atau tidak.
Dari hasil penelitian seperti yang dilansir Waspada Online dari Metro TV menyebutkan, tim Dr Bohm menemukan sebanyak 55 persen dari mereka menderita disfungsi ereksi. Selama dua tahun, sebanyak 11,3 persen dari pasien yang mengaku memiliki disfungsi ereksi meninggal dunia, jumlah ini hanya sebanyak 5,6 persen di kalangan orang-orang yang mengeluhkan karena mengalami impotensi tingkat ringan.
Penelitian ini menyimpulkan jika pria yang memiliki gangguan disfungsi ereksi berpotensi meninggal dunia dua kali lebih besar dibanding pria yang memiliki penyakit jantung. Selain itu, mereka juga berpotensi dua kali lebih besar terkena serangan jantung.
Dari hasil penelitian seperti yang dilansir Waspada Online dari Metro TV menyebutkan, tim Dr Bohm menemukan sebanyak 55 persen dari mereka menderita disfungsi ereksi. Selama dua tahun, sebanyak 11,3 persen dari pasien yang mengaku memiliki disfungsi ereksi meninggal dunia, jumlah ini hanya sebanyak 5,6 persen di kalangan orang-orang yang mengeluhkan karena mengalami impotensi tingkat ringan.
Penelitian ini menyimpulkan jika pria yang memiliki gangguan disfungsi ereksi berpotensi meninggal dunia dua kali lebih besar dibanding pria yang memiliki penyakit jantung. Selain itu, mereka juga berpotensi dua kali lebih besar terkena serangan jantung.
